Selasa, 20 Mei 2014

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ )



- Apakah menggunakan radio komunikasi harus memiliki izin ?

Pada dasarnya setiap stasiun radio yang memancarkan frekuensi radio wajib memiliki izin. Hal ini diatur baik oleh peraturan internasional (Radio Regulation) maupun Undang-undang RI No. 36/1999 tentang Telekomunikasi. Frekuensi Radio merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas dan tidak dapat diperbarui, padahal setiap pihak di semua negara berkepentingan menggunakannya. Karena itulah penggunaan fekuensi radio harus diatur dengan sebaik-baiknya, baik secara nasional maupun internasional. Setiap pelanggaran penggunaan frekuensi radio merupakan tindak pidana yang diancam sanksi pidana, dengan ancaman penjara 4 tahun dan atau denda Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah)


- Siapakah yang memberikan Izin penggunaan frekuensi radio  ?

ITU (International Telecomunication Union) - yaitu badan telekomunikasi internasional, hanya menunjuk satu administrasi untuk setiap negara. Melalui UU No. 36/1999 Pemerintah telah menunjuk Menteri Kominfo selaku penanggung jawab administrasi Telekomunikasi di Indonsia, cq. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (sebelumnya bernama Dit. Jen. Postel) sebagai pelaksananya.  

- Apakah diizinkan masyarakat umum menggunakan radio telekomunikasi untuk keperluan sendiri ?

Dalam Peraturan Pemerintah No.  52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, Pemerintah telah mengatur penyelenggaraan telekomunikasi khusus  yang diselenggarakan oleh perseorangan untuk keperluan sendiri, meliputi Amatir Radio dan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP). 

 - Apakah perbedaan ORARI dan RAPI ?

RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) merupakan wadahnya pengguna Komunikasi Radio Antar Penduduk). Untuk menjadi anggota RAPI tidak diperlukan uji kecakapan, karena itu ada  beberapa pembatasan dalam melaksanakan kegiatannya, antara lain: komunikasi hanya pada moda telefoni; pembicaraan bersifat pertemanan, sosial-kemasyarakatan serta kemanusiaan; jangkauan komunikasi dibatasi hanya dalam negeri;  antena yang boleh digunakan hanya jenis omnidirectional dan berpolarisasi vertikal; jumlah frekuensinyapun dibatasi dalam sejumlah kanal. Untuk kegiatan KRAP, pemerintah telah memberikan porsi pada band 27 MHz (11 meter)  dan 142 MHz (2 meter).

ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia) adalah wadahnya Amatir Radio di Indonesia. Untuk menjadi Amatir Radio harus mengikuti uji kecakapan amatir radio. Sebagai operator radio yang bersertifikat kecakapan, tentu saja Amatir Radio memperoleh hak-hak yang lebih banyak,  diantaranya : band frekuensi yang lebih banyak (tersedia di sepanjang spektrum frekuensi radio); jangkauan komunikasi internasional; diizinkan menggunakan seluruh moda komunikasi yang tersedia (telegrafi, telefoni, digital, image hingga terrestrial); dan boleh menggunakan semua jenis antena yang ada.

Bagi anggota RAPI yang berminat lebih lanjut mengembangkan diri dibidang komunikasi radio, sangat disarankan untuk meningkatkan dirinya menjadi amatir radio.

- Dapatkan perangkat komunikasi radio amatir digunakan untuk keperluan dinas, instansi atau komersil ?

Izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri oleh badan hukum yang menggunakan sistem komunikasi radio lingkup terbatas dan sistem komunikasi radio dari titik ke titik, hanya boleh menggunakan perangkat radio yang ditujukan untuk itu dan tidak dibenarkan menggunakan perangkat radio amatir.

 - Bolehkah menggunakan Wireless Telephone ?

Pada beberapa perangkat rumah tangga yang memancarkan frekuensi radio,  terutama untuk penggunaan indoor / jarak dekat, pemerintah membebaskannya dari kewajiban memiliki perizinan. Misalnya penggunaan  telephone wireless, WiFi, oven microwave, remote control, peralatan industrial, scientific dan medical, dll.    Jadi penggunakan wireless telephone indoor untuk jarak dekat diperbolehkan. Tetapi penggunaan wireless telephone  jarak jauh (1 sd. 75 Km), apalagi mengganggu pengguna komunikasi radio lainya adalah perbuatan pidana. Bagi pengguna dan penjual perangkat yang demikian dapat dikenakan tindak pidana.

LISENSI AMATIR RADIO

KELAS/TINGKATAN LISENSI AMATIR RADIO 
Lisensi Amatir Radio di Indonesia dibagi dalam kelas/tingkatan sebagai berikut :


- TINGKAT PEMULA 
Ujian tingkat Pemula meliputi Pengetahuan Pancasila, Elektronika Radio Dasar, dan Peraturan Perundang-undangan Keamatirradioan. Amatir tingkat Pemula hanya diperkenankan bekerja VHF (2m) dan UHF (70cm).  Daya pancar yang diperkenankan maksimal 50 watt. Amatir Radio tingkat Pemula akan diberi nama panggilan / callsign dengan kode awalan (prefix) : YH. Lisensi tingkat Pemula berlaku untuk 2 tahun.


- TINGKAT SIAGA
Ujian tingkat Siaga meliputi Pengetahuan Pancasila, Elektronika Radio Dasar, dan Peraturan Perundang-undangan Keradioamatiran. Amatir Siaga diperkenankan bekerja di band HF (80m, 40m, 15m, 10m), VHF (2m) dan UHF (70cm). Khusus band 15m dan 10m hanya mode telegrafi dan digital. Daya pancar yang diperkenankan maksimal 100 watt pada band HF dan 75 watt di band VHF/UHF. Callsign tingkat Siaga ditandai dengan prefix : YD atau YG. Lisensi tingkat Siaga berlaku selama 3 tahun.


- TINGKAT PENGGALANG
Amatir radio tingkat siaga yang telah memegang lisensinya sekurang-kurangnya 6 bulan dapat mengikuti ke-naikan tingkat ke Penggalang. Materi ujian sama dengan tingkat siaga yang diberi bobot lebih, dan ditambah uji bahasa Inggris dan kode morse 5 WPM (word per minute).
Amatir Penggalang diperkenankan bekerja pada seluruh band radio amatir, kecuali band 30m, 20m, 17m dan 12m. Daya pancar maksimal 500 watt (HF) dan 200 watt (VHF/UHF). Callsign Amatir Radio tingkat  Penggalang ditandai dengan prefix : YC atau YF. Lisensi tingkat Penggalang berlaku selama 5 tahun.


- TINGKAT PENEGAK
Amatir tingkat Penggalang yang telah memegang lisensi sekurang-kurangnya 1 tahun dapat mengikuti kenaikan tingkat ke Penegak. Materi ujian sama dengan tingkat Penggalang dengan bobot tingkat lanjut (advanced), dan uji kode morse 8 WPM.
Amatir Radio tingkat Penegak memiliki hak-hak penuh sebagai amatir radio, dan dibenarkan bekerja di seluruh band amatir radio dengan seluruh moda komunikasi yang tersedia. Daya pancar maksimal 1000 watt (HF) dan 500 watt (VHF/UHF). Callsign untuk tingkat Penegak ditandai dengan prefix : YB atau YE. Lisensi tingkat penegak berlaku untuk 5 tahun.


UJIAN AMATIR RADIO

Menjadi amatir radio tidaklah sulit, semua tergantung pada kemauan dan tekad anda sendiri. Untuk menjadi amatir radio, anda wajib mengikuti Uji Kecakapan Amatir Radio yang diselenggarakan oleh Pemerintah.


suasana ujian amatir radio
 
Materi ujian Amatir Radio tingkat Pemula dan Siaga terdiri dari :
- Pengetahuan Pancasila
- Teknik Elektronika Dasar
- Peraturan Perudang-undangan mengenai Keamatirradion

 
Sedangkan untuk ujian kenaikan tingkat, materi sama dengan diatas dan ditambah :
- Kode Morse
- Bahasa Inggris
- Teknik Elektronika tingkat Lanjut.


 

Selanjutnya silahkan menguhubungi ORARI Daerah/Lokal terdekat untuk menanyakan informasi dan jadwal penyelenggaraan ujian negara amatir radio di tempat anda.

PANDUAN MATERI UJIAN AMATIR RADIO

Referensi Peraturan Radio dan Organisasi :
- Radio Regulation - ITU 2003 
- Undang-undang No. 36/1999 - Telekomunikasi 
- Peraturan Pemerintah No 52/2000 - PenyelenggaraanTelekomunikasi 
- Peraturan Menkominfo No. 33/2009 - Penyelenggaraan Amatir Radio 
- AD/ART ORARI  2011 
- Bandplan Spektrum Frekuensi Radio Amatir 
- Prosedur Operasi Amatir Radio 

Referensi Teknik Radio :
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Panduan_Amatir_Radio

 
BANK SOAL UJIAN AMATIR RADIO
Tingkat Siaga:  download 
- Kunci Jawaban : download


Tingkat Penggalang: 
- Peraturan Radio dan Organisasi: download
- Teknik Radio : download


Tingkat Penegak:
- Peraturan Radio dan Organisasi: download 
- Teknik Radio : download

Silahkan dicoba:  SIMULASI ONLINE UJIAN AMATIR RADIO

KEGIATAN RADIO AMATIR


KEGIATAN RADIO AMATIR  pada dasarnya hanyalah merupakan suatu hobby, tetapi lebih dari itu radio amatir merupakan aktifitas yang positif dan sangat menyenangkan.


Amatir Radio
Seorang yang menjalani kegiatan radio amatir disebut sebagai
Amatir Radio”.
Amatir radio diperkenankan berkomunikasi dengan sesama amatir radio di seluruh dunia. Frekuensi radio yang digunakan adalah frekuensi yang telah dialokasikan secara eksklusif, khusus untuk amatir radio.
Setiap amatir radio harus memiliki izin dari pemerintah negaranya masing-masing, yang diperoleh dengan mengikuti uji kecakapan amatir radio. Maka amatir radio adalah operator radio yang berlisensi dan bersertifikat kecakapan.



KEGIATAN RADIO AMATIR meliputi Uji Coba, Latih diri dan Saling komunikasi, sebagai berikut :


1. Uji Coba di bidang Teknik Radio
pemancar homebrew
Banyak Amatir Radio yang lebih menyukai membuat sendiri stasiun radionya. Misal merakit pemancar radionya sendiri, membuat antenna atau proyek-proyek kelengkapan stasiun radio lainnya. Dalam komunitas amatir radio, perangkat yang dibuat sendiri lazim disebut "homebrew" (diambil dari kata "homebuild").



Onno Purbo YCØMLC dan wajanbolicnya
Tolok ukur yang sangat menonjol dalam Kegiatan Radio Amatir adalah teknologi komunikasinya. Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer yang tumbuh begitu pesat selalu diikuti oleh para amatir radio. Bahkan amatir radio merupakan pioneer dalam merintis kemajuan teknologi tsb. Pada umumnya para ilmuwan, peneliti dan penemu hebat dunia adalah amatir radio.

Sejarah hadirnya internet di Indonesia dimulai ketika Onno W. Purbo (YC1DAV, sekarang YCØMLC) bersama-sama mas Robby Soebiakto (YB1BG) dan Suryono Adisoemarta (N5SNN, sekarang YDØNXX) melakukan uji coba teknologi Packet Radio yang menggunakan protokol AX.25 untuk mengimplementasikan TCP/IP, standar protokol internet yang berlaku saat ini.  Teknologi  tsb kemudian diadopsi oleh rekan-rekan dari ITB, UI, BPPT dan LAPAN, dan bersama-sama membangun IPTEK Net yang terhubung ke dunia global. Inilah yang menjadi cikal bakal jaringan internet di Indonesia.

Bayangkan sejak tahun 1992, amatir radio Indonesia sudah bergabung dalam dunia maya dan bisa saling berkirim email, padahal saat itu belum ada internet provider di Indonesia.



2. Latih diri
Fox Hunting, mencari arah sasaran dengan panduan sinyal radio
Amatir radio selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Latih diri. Kegiatan yang paling digemari saat ini adalah navigasi radio yang dalam dunia amatir radio dikenal sebagai Fox Hunting, yaitu melacak suatu lokasi berdasarkan panduan sinyal radio. Selain bermanfaat dalam mencari pemancar gelap, navigasi radio sangat penting misalnya dalam mencari lokasi jatuhnya pesawat terbang yang biasanya secara otomatis akan memancarkan sinyal rambu radio (radio beacon). 

Para ilmuwanpun tidak ketinggalan memanfaatkannya, dapat kita lihat di televisi bagaimana peneliti hewan komodo atau anaconda menanamkan pemancar radio mikro ke dalam tubuh hewan tersebut yang kemudian dilepaskan ke habitatnya. Setelah beberapa lama hewan itu dicari kembali dengan panduan sinyal radio untuk diteliti perkembangannya.



Kegiatan lainnya latih diri lainnya yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan sebagai operator radio yang cakap dan tangguh dengan mengikuti berbagai event contest komunikasi nasional dan internasional, yang biasanya dipadukan dengan permainan yang selalu menarik minat amatir radio dari seluruh dunia. Dapat dibayangkan bagaimana ramai dan padatnya frekuensi radio dipenuhi amatir radio dari berbagai penjuru dunia.


Juga tidak kalah menariknya mengikuti kegiatan lain seperti lomba kode morse, teknik radio, seminar dan banyak lagi, yang sangat bermanfaat bagi amatir radio untuk dapat selalu memperoleh nilai tambah.


3. Saling komunikasi
Melalui gelombang radio, seorang amatir radio bergabung dengan masyarakat dunia. Komunikasi radio mampu menembus batas-batas wilayah negara, bahkan mencapai negara di belahan lain bumi. Komunikasi jarak jauh antar negara populer dengan sebutan DX (long distance). Dengan bergabung dalam masyarakat dunia, semakin terbukalah wawasan seorang amatir radio.

Stasiun radio di Kutub Selatan
Berkomunikasi dengan sesama amatir radio dari berbagai negara, ditambah selalu menemukan stasiun-stasiun baru termasuk yang sangat langka, dari negara tetangga sampai negara yang sangat jauh dan terpencil bahkan hingga ke kutub selatan, merupakan pengalaman yang amat berharga dan menyenangkan. 
Belum lagi kalau secara tak terduga kita bertemu dengan selebritis dunia atau pemimpin suatu negara, yang ternyata juga seorang amatir radio.


QSL Card dari Kutub Selatan
Selain itu disinilah para amatir radio dari seluruh dunia dalam berbagai kelompok minat membentuk komunitasnya masing-masing, dimana mereka dengan mudah dapat selalu berkomunikasi saling bertukar pikiran, pengalaman dan informasi yang sangat penting dan berharga.


Seorang amatir radio yang berpengalaman akan mampu memprediksi sifat gelombang dan propagasi radio, antara perbedaan waktu siang dan malam di berbagai belahan dunia, sehingga dia dapat mengatur kapan saat-saat yang terbaik untuk berkomunikasi dengan suatu negara.


Hobby Filateli Amatir Radio
Dari setiap komunikasi yang terjadi, antara amatir radio akan saling mengirimkan kartu konfirmasi yang disebut QSL card. Disini muncul hobi tambahan yaitu mengkoleksi QSL Card, disamping juga filateli.



ORGANISASI AMATIR RADIO


ORARI
ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA


 
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1967 tentang Amatirisme Radio, telah mengizinkan radio amatir menjadi kegiatan yang legal di Indonesia.
ORARI dibentuk pada 9 Juli 1968 sebagai wadah tunggalnya amatir radio Indonesia yang bersifat mandiri dan non politik. ORARI berfungsi sebagai : sarana pembinaan amatir radio, memelihara kemurnian dan citra amatir radio, sarana untuk memperjuangkan hak-hak amatir radio, dan mitra pemerintah dalam pengawasan penggunaan gelombang radio. 


Sesuai Peraturan Menteri Kominfo No. 33/2009 tentang Penyelenggaraan Amatir Radio, setiap Amatir Radio di Indonesia harus tergabung dalam wadah ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia).
 


Struktur/tingkatan organisasi ORARI terdiri atas :
- ORARI PUSAT, berkedudukan di ibukota negara
- ORARI DAERAH, dibentuk di setiap ibukota provisi.
- ORARI LOKAL, dapat dibentuk pada setiap kota/kabupaten. Pada kota besar tertentu dapat dibentuk sampai tingkat kecamatan.

 
Bila anda memerlukan informasi lebih lanjut menenai kegiatan amatir radio atau bagaimana menjadi amatir radio, silahkan menghubungi ORARI Daerah/Lokal terdekat - Alamat ORARI Daerah di Indonesia (http://www.orari.or.id/orda.php).


HYMNE DAN MARS ORARI
 
Hymne dan Mars ORARI diciptakan oleh Jimmy Hartayo - YD2UIJ pada tanggal 21 Februari 1985 dan 3 Maret 1985. Kemudian ditetapkan resmi sebagai Hymne dan Mars ORARI pada Munas V ORARI di Jakarta tanggal 12 Mei 1991. Beliau telah silent-key pada 21 April 2009 di Bogor, dengan callsign terakhir YB2UIJ.

 

 
Hymne ORARI (mp3)


MAKNA LAMBANG/LOGO ORARI




1. Belah Ketupat
Bentuk ini sudah menjadi Tradisi bagi seluruh Amatir Radio sedunia, Radio Amatir memang merupakan
merupakan suatu hobby yang sifatnya Internasional, dan satusatunya yang diatur melalui perjanjian antar - negara, dengan diretifikasi oleh tiap-tiap Pemerintah negara-negara yang bersangkutan. Menyadari bahwa ORARI sebagai wadah Amatir Radio di Indonesia mempunyai ikatan dengan organisasi - organisasi Radio Amatir di seluruh dunia, maka diputuskan bahwa lambang / Logo ORARI harus memiliki bentuk Belah Ketupat

2. Lambang Radio
Lambang radio yang terlukis pada lambang/logo ORARI, memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang hobby Radio Amatir, Empat komponen yang berupa Antena, Kumparan, Kapasitor Variabel, dan Bumi, merupakan unsur-unsur yang selalu hadir pada setiap stasiun Radio Amatir.


3. Tulisan ORARI
Walau hobby Amatir Radio bersifat Internasional, organisasi yang menjadi wadah Amatir Radio disetiap negara selalu bersifat nasional, Di Indonesia wadah ini adalah ORARI, yang merupakan organisasi tunggal pembina segenap amatir radio dan kegiatannya di seluruh negara Republik Indonesia, baik Warga negara Indonesia maupun asing.


4. Landasan Pancasila
Sebagai suatu organisasi amatir radio nasional, ORARI harus dilandasi oleh, dan berpegang teguh pada Pancasila sebagai Idiologie Bangsa dan Dasar Negara Indonesia, Lima sila dari Panca sila dilukiskan pada Bumi yang terdiri dari lima bagian.


5. Kode Etik Amatir Radio
Suatu hobby yang mempunyai effek lingkungan serta jangkauan yang luas seperti Radio Amatir, dapat membawa akibat-akibat yang negatif , apabila anggota-anggotanya tidak dituntun oleh suatu kode etik yang luhur. Kode Etik Amatir Radio yang berisi enam pasal, dilukiskan pada lambang/logo ORARI.



Keputusan Ketua Umum ORARI No. 07/P/KU/82 i - Logo ORARI
Keputusan Ketua Umum ORARI No. 04/P/KU/82 - Pengesahan Panji ORARI

PENDAHULU YANG BERJASA

AMATIR RADIO YANG PERTAMA
Guglielmo Marconi
Sejarah menyebutkan bahwa pemancar radio merupakan rangkaian penemuan dari banyak ilmuwan, diantaranya Hertz, Maxwell dan Faraday. Namun disepakati bahwa  GUGLIELMO MARCONI yang berhasil mewujudkannya. Marconi mulai melakukan ekperimen tahun 1890, menggunakan pemancar spark-gap yang ternyata bisa menghasilkan gelombang elektromagnetik. 
Pemancar spark-gap


 Pemancar pertamanya terdiri dari kumparan induksi yang dihubungkan pada baterai dan kawat antena, dengan celah percikan di atasnya. 

Pada tahun 1895 pemancar Marconi berhasil melakukan transmisi hingga jarak satu-seperempat mil.  





Marconi dengan Stasiun Radionya


Tahun 1901, Marconi membuktikan pancarannya mampu menyeberangi lautan Atlantik antara Inggris dan Canada.   

Marconi menerima lisensi pertamanya dari pemerintah Inggris dengan callsign 1MT, dan mendirikan stasiun radio experimental di Writtle, Essex, Inggris.
Atas penemuan hebatnya itu Marconi menerima penghargaan Nobel tahun 1909.

Meskipun berhasil menemukan dan menciptakan pesawat radio, Marconi selalu merendah dan mengatakan bahwa dirinya  hanyalah seorang Amatir. Sikap ini dipertahankan sampai akhir hayatnya, maka Marconi menjadi amatir radio pertama di dunia. Hingga kini setiap operator radio yang cakap selalu disebut sebagai “marconist”.



KODE MORSE

Samuel F.B. Morse
Kode Morse merupakan salah satu jenis komunikasi jarak jauh yang paling tua. Samuel F.B. Morse menciptakan kode alfabet khusus untuk digunakan pada telegrafi. Uji coba telegraf listriknya dimulai tahun 1835. Pada tahun 1843 Morse mulai membangun jaringan kawat yang menghubungkan Washington DC dan Baltimore. Pesan pertama telegrafnya dikirimkan pada tanggal 24 Mei 1844, yang berbunyi "What hath God wrought".

Bagi Amatir Radio, komunikasi telegrafi menggunakan kode morse merupakan cara yang paling efisien. Secara teknis dengan daya yang sangat kecil, telegrafi morse mampu mencapai jarak komunikasi yang lebih jauh. Dalam kondisi operasi radio yang paling buruk sekalipun dimana komunikasi telefoni dan digital sulit dilakukan, seringkali morse mampu menembusnya.
 
Sandi-sandi dalam kode morse merupakan bahasa dunia sehingga komunikasi antar bangsapun lebih mudah dilakukan. Sandi yang sangat berguna dalam penyelamatan jiwa manusia adalah "SOS", singkatan dari save our soul.
 
Menggunakan kode morse ternyata sangat mengasyikan. Banyak diantara teman-teman Amatir Radio yang mencoba belajar kode morse, lalu menjadi kecanduan. Selain itu menggunakan kode morse diyakini dapat memperkuat daya ingat, melatih kesabaran dan disiplin. Bahkan tidak sedikit yang percaya bahwa kode morse bisa memperpanjang umur penggunanya.
 

STASIUN RADIO MALABAR

Stasiun Radio Malabar
Bandung Selatan merupakan tonggak sejarah radio di Indonesia. Pada 5 Mei 1923 dirintis oleh Dr. Ir. G.J. de Groot dibangunlah stasiun pemancar radio tepatnya di kawasan Gunung Puntang yang yang terletak di kaki Pegunungan Malabar. 
Dr. Ir. C.J. De Groot
Dijkstra di laboratorium radionya
Pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Klaas Dijkstra dari Technische Hogeschool Delft,  pemancar berkekuatan 2,5 Megawatt bekerja pada frekuensi 49.2kHz. 

Pemancar ini menggunakan teknologi arc (poulsen type) transmitter, yaitu busur listrik untuk membangkitkan arus searah listrik menjadi  frekuensi radio alternating current. Cara ini mampu menghasilkan gelombang pembawa yang terkendali, dan inilah teknologi radio pertama yang bisa digunakan untuk mengirimkan suara (modulasi amplitudo). 
Unit pemancar stasiun radio Malabar
berg-antenna










 

Radio Malabar merupakan stasiun pemancar radio berdaya terbesar yang pernah ada di muka bumi, dengan “berg antenna” sepanjang 2 kilometer terbentang diantara gunung Malabar dan gunung Halimun, membuatnya sangat fenomenal dan legendaris.
Radio Dorf (kampung radio)

Di  kawasan ini dahulunya  juga terdapat Kampung radio (radio dorf) yang dihuni oleh awak stasiun radio dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti lapangan tenis, kolam renang, pertokoan dan bioskop. 

Adapun para pejabat yang menempati rumah dinas saat itu diantaranya Mr.Han Moo Key, Mr.Nelan, Mr.Vallaken, Mr.Bickman, Mr.Hodskey, Ir. Ong Keh Kong dan tiga orang putra bangsa yaitu Djukanda, Sudjono dan Sopandi.

 Stasiun radio Malabar merupakan bagian dari Gouvernements Post, Telegraaf en Telefoondienst in Nederlandsch Indie, yang membuka jalur komunikasi antara 2 negeri berjarak 12.000 kilometer ini. Disinilah titik awal masuknya komunikasi radio di Indonesia.


NIVIRA organisasi amatir radio zaman Hindia Belanda
Walaupun stasiun radio Malabar bukanlah stasiun radio amatir, tetapi harus diakui bahwa Dr. Ir. de Groot yang memperkenalkan kegiatan Radio Amatir di Hindia Belanda. De Groot yang pada saat itu menjadi Kepala Dinas PTT di Bandung, pada tahun 1925 sudah melakukan komunikasi radio amatir dengan Prof. Dr. Ir. Komans di Netherland (Negeri Belanda) menggunakan gelombang pendek. Diketahui pula bahwa de Groot sudah menyenangi radio dan menjadi Amatir Radio sejak berusia 15 tahun. 

QSLcard Ir.Ong Keh Kong-PK1OG, 1930










Karena de Groot lah, banyak pegawai Dinas PTT kemudian menjadi Amatir Radio. Diantaranya Ir. Ong Keh Kong, PK1OG, salah seorang pejabat di Stasiun Radio Malabar.

Pada tahun 1930 berdirilah NIVIRA (Netherlandsch Indische Vereniging Radio Amateur), yang menjadi Organisasi Amatir Radio pertama di tanah air kita. Bahkan pada saat itu NIVIRA sudah terdaftar di IARU (International Amateur Radio Union).

KODE ETIK AMATIR RADIO INDONESIA




  • Amatir Radio Berjiwa Perwira.
    Secara sadar ia tidak akan menggunakan udara untuk kesenangan pribadi, sedemikian rupa sehingga mengurangi kesenangan orang lain. 
  • Amatir Radio adalah Setia.
    Ia mendapat ijin amatir dari Pemerintah karena Organisasinya dan akan setia dan patuh kepada Negara dan Organisasinya.
  • Amatir Radio adalah Progresif.
    Amatir Radio selalu menyesuaikan stasiun radionya setingkat dengan ilmu pengetahuan.  Ia membuatnya dengan baik dan efisien, ia melayaninya dengan cara yang bersih dan teratur.
  • Amatir Radio adalah Seorang Ramah Tamah.
    Jika diminta, ia akan mengirim beritanya dengan perlahan dan sabar, kepada yang belum berpengalaman ia memberi nasehat, pertimbangan dan bantuan secara ramah tamah.  Inilah ciri-ciri khas Amatir Radio.
  • Amatir Radio Berjiwa Seimbang.
    Radio merupakan hobbynya, ia tidak akan memperkenankan hobby nya mempengaruhi kewajibannya terhadap rumah tangga, pekerjaan, sekolah atau masyarakat sekitarnya.
  • Amatir Radio adalah Seorang Patriot.
    Ia selalu siap sedia dengan pengetahuan dan stasiun radionya untuk mengabdi kepada Negara dan Masyarakat. 

 =========================================================================

Naskah asli "The Amateurs Code" disusun oleh Paul M. Segal - W9EEA pada tahun 1928
Naskah "Code Etika ORARI" disahkan pada Kongres I ORARI, 9 Juli 1968, di Jakarta
Kode Etik Amatir Radio Indonesia yang berlaku sekarang merupakan hasil perumusan ulang
pada Kongres II ORARI, 8 - 9 Juli 1975, di Jakarta